-

REVIEW - NOSFERATU (1922)

1922 - NOSFERATU

Sutradara    : F. W. Murnau

Negara        : Jerman (04-03-1922)
                     Amerika (03-06-1929)

Durasi         :  94 Menit

Bahasa        :  Film Bisu


PLOT :

 Thomas Hutter dikirim majikannya pergi ke Transylvania untuk mengunjungi klien barunya yang bernama Orlok. Hutter yang cemas dengan keadaan Ellen istrinya memutuskan untuk menitipkannya kepada Harding teman baiknya. Dalam perjalanan Thomas berhenti di sebuah penginapan. Penduduk setempat ketakutan saat Thomas menyebut nama Orlok dan menasehati agar tidak pergi ke tempat itu. Nasehat penduduk tidak di perdulikan Thomas sampai akhirnya dia sampai di rumah Orlok.

Sesampainya di sana banyak kejanggalan terjadi, di mulai dari sikap misterius Kliennya yang tiba2 menghisap tangan Thomas yang berdarah karena teiris pisau,  dan tidak ada satupun orang yang tinggal di kastil itu kecuali Orlok.Karena penasaran Thomas memutuskan untuk mengeksplorasi kastil. Betapa terkejutnya dia saat menemukan peti mati dan Orlok sedang tidur didalamnya. Dalam ketakutannya Thomas memutuskan untuk melarikan diri namun terjatuh dan tidak sadarkan diri. Sedangkan istrinya Ellen setiap malam selalu mimpi buruk dan mulai ber-sonambulist.  

                         
                  





Secara garis besar nih saya enjoy menonton film ini, tapi ada sedikit masalah yang membuat saya ngga bisa konsentrasi untuk merasa ketakutan, mungkin itu di sebabkan oleh keinginan besar saya untuk tertawa.

Bukannya menghina Film Horor Masterpice satu ini, tapi karena banyaknya kejanggalan adegan yang saya temukan membuat saya benar2 hilang fokus untuk mengikuti alur cerita yang di ambil dari Novel klasik Bram Stoker DRACULA ini. 

Dan peringkat 1 Adegan Janggal saya di film ini adalah : 


Nosferatu berjalan-jalan membawa peti matinya












Penilaian gue buat nie pilem :
 



Kalau dah nonton jangan lupa klik Rating Film di bawah ya :

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik biasa meninggalkan komentar

 

Copyright © 2010 • Saya Review • Design by Dzignine